Daerah  

Mahasiswa Kritik Keras: Pembangunan Sekolah Mandek, Bukti Pemda MAMASA Abai Pendidikan

Mamasa, RelasiIndonesia.com-Mahasiswa kembali menyoroti bobroknya pengelolaan pembangunan sekolah yang hingga kini banyak terbengkalai tanpa kepastian,Salah satunya SDN 003 MAERANG yang berada di kel.talippuki kec.mambi.Seharusnya selesai pada tahun 2024 tetapi sampai hari ini pekerjaan tersebut mangkrak tanpa kejelasan.Kondisi ini dinilai sebagai bentuk nyata pengabaian hak dasar masyarakat oleh pemerintah yang seharusnya menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama.

“Kami sangat prihatin dan marah! Bagaimana mungkin di tengah gencarnya jargon pembangunan, justru sekolah-sekolah dibiarkan mangkrak? Ini bukan sekadar soal keterlambatan teknis, tapi bukti nyata ketidakseriusan bahkan kemungkinan adanya penyalahgunaan anggaran,” tegas Muh.Nabir, Jumat (5/9).

Nabir menilai, mandeknya pembangunan sekolah adalah wajah buram birokrasi yang tidak transparan, sarat kepentingan, dan minim pengawasan. Padahal, sekolah adalah pondasi masa depan generasi bangsa. Ketika bangunan sekolah tidak selesai, berarti masa depan anak-anak juga ikut digadaikan.

Proyek mangkrak ini jelas merugikan rakyat. Selain menimbulkan ketidaknyamanan belajar, juga membuka ruang besar bagi praktik korupsi dan penyelewengan dana publik. “Kalau sekolah saja bisa dibiarkan terbengkalai, bagaimana dengan sektor lain? Pemerintah jangan main-main dengan pendidikan. Ini soal masa depan bangsa!” lanjutnya.

Mahasiswa mendesak:

-Mendesak APH untuk segera Audit total dan transparan terhadap seluruh proyek pembangunan sekolah yang ada di Kab.mamasa.

-Tindak tegas pihak-pihak yang lalai maupun terlibat dalam penyalahgunaan anggaran.

-Komitmen nyata pemerintah daerah untuk menyelesaikan pembangunan sekolah yang masih terbengkalai (mandek), bukan hanya janji politik yang basi.

Pihaknya juga menegaskan akan terus mengawal persoalan ini hingga tuntas. Mereka juga membuka kemungkinan menggelar aksi besar apabila pemerintah tidak segera merespons.

“Pendidikan adalah hak rakyat, bukan proyek mainan. Jika pemerintah masih berdiam diri, itu artinya mereka bersekongkol melanggengkan kebodohan. Kami tidak akan tinggal diam!” pungkas Muh.Nabir dengan nada keras.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *