Jakarta, RelasiIndonesia.com—KETUA PD Bhayangkari Sulbar Ny. Miranti Adang Ginanjar hadir sekaligus menjadi salah satu narasumber dalam Dialog Nasional yang mengangkat tema “Program Makanan Bergizi Wujudkan SDMUnggul Menuju Indonesia Emas 2045”.
Acara ini juga meresmikan Forum Masyarakat Indonesia Emas dan digelar di Auditorium Abdulrahman Saleh – Radio Republik Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Hashim Djojohadikusumo, Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas sebagai Keynote Speaker, Menterikesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, dan Jelsi Natalia Marampa, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kementerian Koordinator PMK.
Dalam sambutannya, Miranti Adang Ginanjar menekankan pentingnya asupan gizi bagi anak sebagai langkah awal dalam membentuk generasi yang sehat dan
“Kesehatan dan kecerdasan anak adalah investasi terbesar bagi masa depan bangsa,” ujar Miranti, yang merupakan istri Kapolda Sulbar Irjen Adang Ginanjar.
Miranti juga memaparkan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan Bhayangkari Sulawesi Barat dalam mendukung program ini, seperti penyuluhan gizi di desa-desa, pemberian makanan tambahan bagi balita dan anak sekolah, serta kolaborasi dengan instansi terkait untuk menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik.
“Melalui kolaborasi ini, kita dapat menciptakan generasi unggul di tingkat global dan membawa Indonesia menuju era emas di 2045,” jelasnya.
Ia berharap Forum Masyarakat Indonesia Emas ini menjadi wadah dalam menggalang aspirasi masyarakat untuk mencapai visi Indonesia Emas. “Semoga forum ini dapat menjadi motor penggerak yang efektif dalam mengatasi tantangan pembangunan di sektor pendidikan dan kesehatan,” tegasnya.
Miranti meyakini bahwa dengan kerja sama yang erat, cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud. “Mari kita bekerja keras dan berkontribusi sesuai dengan peran kita masing-masing,” terangnya.
Saat ini, Bhayangkari Sulawesi Barat terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahan pangan dan pendidikan yang layak. Berdasarkan data, terdapat 40 ribu anak di Sulbar yang putus sekolah.
“Padahal, jika melihat potensi sumber daya alam di Sulbar, sangat luar biasa. Artinya, kita perlu gerakan bersama untuk perubahan besar dalam mindset, karena bagaimanapun Sulbar adalah provinsi baru di Indonesia,” pungkasnya.
Salah satu peserta dialog, Mustolihin atau Gus Mus, menyampaikan apresiasinya terhadap Ketua Bhayangkari Miranti yang langsung turun ke akar rumput dalam menjalankan program peningkatan gizi anak. “Ini bagian dari gerakan peduli kemanusiaan sosialisasi anak suku Bungu,” kata Gus Mus.
Gus Mus juga memberikan solusi agar Bhayangkari Sulbar menemui komunitas Liar yang sebagian besar adalah teman-teman di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
“Insya Allah mereka akan membantu kerja ibu! Sebut nama saya Mustolihin,” ujar Gus Mus, yang memiliki pengalaman tinggal di pelosok Sulawesi Barat 10 tahun lalu.
Ia juga mengakui bahwa ayah Miranti adalah seorang guru yang layak menjadi panutan saat masih aktif mengajar. “Beliau (Pak Serad) adalah guru yang luar biasa,” pujinya.
Berbeda dengan peserta lainnya, Ketua DPD Central Kristen Indonesia (CKI), Haposan, menyampaikan apresiasinya secara religius kepada Miranti usai pemaparan materinya.
“Terpujilah Tuhan, Ibu adalah contoh terbaik tadi (dari empat pembicara). Tuhan memberkati,” tutupnya yang disambut tepuk tangan peserta dialog nasional. (*)