Mamuju, RelasiIndonesia.com — Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Serikat Mahasiswa Mamuju (SEMAJU) dan Himpunan Mahasiswa Manakarra (HMM) menggelar aksi demonstrasi di halaman kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V Mamuju, Senin (2/6/2025).
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pernyataan kontroversial yang disampaikan pihak BWS saat melakukan kunjungan sosialisasi di Desa Beru-beru, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju. Pernyataan tersebut dinilai sebagai bentuk disinformasi yang menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Koordinator aksi, Ismuliadi, dalam orasinya menyampaikan bahwa pernyataan dari pihak BWS adalah sebuah kebohongan besar (hoaks) yang dianggap sengaja dibuat untuk memprovokasi masyarakat di tengah meningkatnya penolakan terhadap rencana penambangan pasir di wilayah tersebut.
“Kami menilai pernyataan dari BWS adalah hoaks, yang bertujuan memecah belah masyarakat. Untuk itu kami menuntut Kepala BWS Sulawesi V Mamuju agar segera mengundurkan diri dari jabatannya. Kami tidak butuh pejabat yang tidak kompeten di Sulawesi Barat,” tegas Ismuliadi.
Sebagai bentuk kekecewaan, massa aksi membakar ban bekas di pelataran kantor BWS. Mereka juga mengancam akan melaporkan pihak Balai ke aparat penegak hukum (APH) atas dugaan penyebaran informasi palsu.
“Kami akan melaporkan kasus ini ke Polda Sulawesi Barat agar kepala BWS diproses sesuai hukum, karena penyebaran informasi palsu oleh pejabat negara adalah pelanggaran serius,” lanjut Ismuliadi.
Lebih lanjut, massa aksi memberikan ultimatum selama tiga hari kepada Kepala BWS untuk mundur dari jabatannya. Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, mereka mengancam akan menggelar aksi demonstrasi jilid II dengan jumlah massa yang lebih besar, serta menduduki kantor BWS hingga Kepala Balai dicopot.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak BWS Sulawesi V Mamuju terkait aksi dan tuntutan para demonstran.
(Ys)
